
Mengajar dan Berbuat
Saya mempunyai sebuah pertanyaan: "Jika saudara-saudari adalah seorang guru atau ingin menjadi guru, apa yang saudara-saudari lakukan ketika menghadapi murid?" Jawaban spontan dan bisa yang paling banyak ialah mengajar. Mengajar merupakan aktivitas yang memang tidak bisa dilalaikan bagi seorang guru. Bahkan, masing-masing guru memiliki metode, cara, tips dan trik mengajar yang berbeda dan tentunya disesuaikan dengan kurikulum.
Hari ini Markus menceritakan kepada kita Yesus yang mengajar. Yesus tidak mengajar di sekolah formal atau juga di tempat les atau kursus. Yesus memiliki tempat mengajar yang unik: kadang di tepi pantai, kadang di sekitar bukit dan hari ini Yesus mengajar di dalam rumah ibadat ketika di Kapernaum. Yesus juga tidak terikat dengan kurikulum yang berlaku. Ia mengajarkan kebenaran.
Yesus mengajar siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Cara mengajar Yesus tidak melulu terikat waktu, tempat, murid yang sama terus menerus. Lebih dari itu, Yesus mengajar dengan penuh kuasa. Hari ini Yesus membuktikan kuasa mengajar itu. Yesus membuktikan bahwa ajaran-Nya bukan hanya kata-kata kosong, hampa, dan tidak berdaya guna. Yesus membuktikan pengajaran-Nya dengan perbuatan. Yesus pun bertindak tegas: Ia mengusir roh jahat. Pengusiran roh jahat itu adalah sekaligus tanda bahwa Dia: kudus dari Allah, lebih berkuasa dari setan. Dengan kuasa itu, apa yang diajarkan-Nya mampu juga dibuat-Nya.
Saudara-saudari, mengajar semestinya bukanlah melulu berkoar-koar di depan murid. Para pengajar semestinya melakukan kebenaran apa yang diajarkan dan mengajarkan kebenaran apa yang dilakukan. Sekarang siapa pun kita, kita adalah pengajar. Sekurang-kurangnya, kita adalah pengajar bagi diri kita sendiri. Maka, patut kita bertanya: bagaimana perbuatan saya dari apa yang saya ajarkan? Mari bermenung!
Lentera Batin
0 Komentar untuk "Renungan Hari Minggu 1 Februari 2015"