Aku ingin Setia
Dalam pergulatan hidup manusia saat ini, terkadang usaha-usaha untuk membuat semuanya menjadi mudah, sederhana, dan efisien. Kenyataan tersebut dapat dirangkum dalam motto: "Kalau ada yang mudah, kenapa cari yang rumit". Faktanya, dalam segala hal untuk memiliki kemudahan itu, penderitaan masih saja dialami manusia. Setiap tindakan yang diwujudkan oleh manusia selalu memiliki akibat baik dan buruk. Tindakan baikpun belum tentu dianggap baik oleh sesamanya. Semuanya selalu berbenturan antara tatanan sistem yang baik dengan tatnan sistem yang rancu.
Hasil dari benturan-benturan dari setiap kenyataan yang dialami tersebut melahirkan kesangsian, bahkan rentan berkembang ke arah konspirasi, artinya hidup semakin tidak jelas. lalu muncul pertanyaan-pertanyaan di segala arah; Manakah yang baik, yang indah, yang benar untuk kami ikuti?
Yesus sendiri mengatakan bahwa hidup kita saat ini diliputi dukacita. Menjadi sangat celaka jika manusia semakin jatuh dalam duka, tanpa cita. Harapan Yesus bagi kita umat beriman adalah setia. Kesetiaan itu tercermin dalam diri Yesus yang setia. Kesuksesan-Nya menyembuhkan, mentobatkan banyak orang ternyata berakhir dalam penderitaan bahkan mati di salib. Namun, Yesus tetap setia. Begitulah seharusnya ciri umat Katolik, tetap setia, bahkan saat menghadapi derita. Mari kita berkata dalam hati, "Aku akan setia selamanya." Semoga.
Lentera Batin
0 Komentar untuk "Renungan Hari Jumat 15 Mei 2015"