Sedikit Berarti!
Ada seorang pemuda Tionghoa. Ia akrab dipanggil Lie. Ia bekerja sebagai karyawan di sebuah pabrik. Setiap hari Lie melakukan beberapa hal aneh bagi tetangganya, yaitu: Petama, Lie selalu menyiram bunga yang hampir mati dalam sebuah pot. Pot itu terletak di pinggiran jalan yang selalu ia lewati. Kedua, setiap siang Lie selalu merelakan makan siangnya untuk seekor anjing yang tidak mempunyai pemilik. Ketiga, setiap sore Lie selalu memberikan sedikit uang pada seorang pengemis yang ingin menyekolahkan anaknya. Keempat, setiap pagi Lie selalu membantu seorang ibu yang sedang mendorong gerobak jualannya. Secara manusiawi, apa yang dibuat oleh Lie mengandung banyak resiko. Apa itu? Bisa saja karena kebiasaannya itu ia terlambat kerja, atau ia harus hidup berkekurangan karena kebaikannya memberi uang kepada si pengemis itu, atau ia harus menahan lapar setiap hari karena si anjing tanpa pemilik itu.
Tetangga -tetangganya menggelari dirinya sebagai "si pria baik yang bodoh". Beberapa bulan kemudian, tetangga-tetangganya mulai sadar karena apa yang dibuat Lie membuahkan hasil. Bunga yang nyaris mati itu tumbuh segar dan memberikan keindahan. Anak si pengemis itu dapat melanjutkan pendidikannya bahkan ia mendapat juara. Si ibu pendorong gerobak tidak lagi berjualan di pinggir jalan. Ia sudah bisa menyewa sebuah toko. Dan terakhir, Lia punya kawan baru, yaitu si anjing itu. Tanpa disadari, apa yang dibuat Lie mampu memberi pelajaran bagi tetangga-tetangganya untuk tidak terlalu egois memikirkan diri, tapi menjadi sedikit berarti bagi sesama.
Para pembaca yang terkasih, apa yang dilakukan oleh Lie merupakan suatu jawaban istimewa. Jawaban untu siapa? jawaban untuk Yesus yang senantiasa mengundang saya, para pembaca, Lie, dan semua orang untuk menjadi garam dan terang bagi sesama. Mari menanggapi ajakan Yesus untuk menjadi sedikit berarti bagi sesama. Amin.
Lentera Batin
0 Komentar untuk "Renungan Hari Selasa 9 Juni 2015"