Renungan Hari Senin 6 Juli 2015
Sentuhan Allah
Sebagai orang beriman, kita merasa harus terlebih dahulu layak sebelum menghadap Tuhan. Misalnya, saat pergi ke gereja kita berusaha secara maksimal untuk berpenampilan bersih dan rapi agar layak di hadapan Tuhan dan enak dipandang orang lain. Bila kita baca dalam Injil hari ini, orang Yahudi ternyata mempunyai kebiasaan dalam melaksanakan ritual ibadah. Mereka harus tahu sebelum melaksanakan ritual itu. Hal serupa juga kita temukan dalam kebiasaan saudara-saudari muslim ketika hendak melaksanakan ritual ibadah. Mereka harus mengambil air wudhu untuk membersihkan seluruh tubuhnya. Tidak boleh bersentuhan dengan orang atau hal yang dipandang najis.
Namun, dalam Injil hari ini Yesus malah membiarkan diri-Nya disentuh oleh perempuan yang menderita pendarahan. Sentuhan itu tidak membuat-Nya najis! Ternyata dengan sentuhan saja, kemurahan dan kebaikan Allah mengalir dalam diri manusia. Dengan sentuhan juga Yesus memegang tangan anak yang telah meninggal itu dan membangkitkannya. sentuhan memberikan daya yang menghidupkan juga menguatkan bagi mereka yang percaya.
Para pembaca yang terkasih, ternyata bagi Yesus sikap dan pikiran buruklah yang membuat sesorang itu najis dan tak layak beribadah kepada Allah. Sikap dan perbuatan seperti itu menyebabkan orang semakin terpuruk dalam dosa. Akan tetapi, sentuhan kasih dapat membuat suatu mukjizat yang nyata. Sentuhan kasih menyembuhkan orang dari luka-luka dosa. Mari kita lenyapkan segala perbuatan, pikiran, dan sikapburuk yang menyinggung perasaan orang lain dan diri sendiri. Marilah semakin membagikan sentuhan kasih Allah yang menguatkan bagi sesama.
Tuhan ajarilah aku untuk semakin mengenal Engkau dan berbagi dangan sesama dalam kasih. Amin.
Lentera Batin
0 Komentar untuk "Renungan Hari Senin 6 Juli 2015"