Persembahan Diriku
Suatu ketika saat saya berjalan menuju pasar dikota, saya melihat banyak orang berkumpul. Dalam kerumunan itu, ternyata ada suatu kejadian yang membuat saya terkejut. Mengapa demikian? Karena ada seorang pengemis yang dipukuli oleh orang yang tak dikenalnya. Saya merasa heran, apakah salah orang itu sehingga ia harus dipukuli? Setelah saya bertanya-tanya dengan seorang dalam kerumunan itu, ternyata pengemis itu dituduh mencopet seorang ibu yang sedang berteriak-teriak. Sebenarnya pengemis itu ingin menolong, namun ia malah dituduh mencopet.
Terkadang orang sering salah sangka terhadap orang lain yang ingin berbuat baik. Padahal belum tentu perbuatannya itu salah di mata orang. Sebaiknya kita tidak mulai menuding, tetapi merenunglah. Apakah hidup kita sudah menjadi sumber sukacita bagi sesama? Seperti dalam Injil hari ini, yang di dalamnya menceritakan seorang janda yang miskin memberi persembahan dari kekurangannya, mari kita bertanya diri: "Apakah aku sudah rela memberikan persembahan hidupku bagi Tuhan dan sesamaku dengan tulus ikhlas? Apakah aku sudah memberikan dari kekuranganku untuk Tuhan?
Kita dapat memberi bukan hanya ketika kita sudah berlebih. Kita bahkan bisa memberi dari kekurangan kita. Jangan sampai kita memberi banyak, tetapi penuh kepalsuan.
Tuhan, ajarilah aku untuk hidup sederhana dan dengan tulus mempersembahkan hidupku dari kekuranganku bagi-Mu dan bagi sesama. Amin.
Lentera Batin
0 Komentar untuk "Renungan Hari Sabtu 6 Juni 2015"