Renungan Hari Sabtu 20 Juni 2015

Renungan Hari Sabtu 20 Juni 2015

Setia Satu Menit

    Gembira adalah rasa yang timbul karena sesuatu yang diinginkan tercapai. Kegembiraan menjadi tujuan dari setiap orang dalam melakukan sesuatu dalam hidupnya. Sekurang-kurangnya itulah yang saya alami ketika mendapat uang saku dari romo ekonom seminari. Saya tidak berhenti pada rasa gembira itu tetapi saya lanjutkan dengan mengucap syukur kepada Tuhan karena boleh mendapatkan uang saku untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    Hal yang sama juga dialami oleh Santo Paulus dalam bacaan pertama hari ini. Ia bergembira karena boleh mewartakan Injil yang diterimanya dari Allah. Kegembiraan yang dialami oleh Santo Paulus itu sebagaihasil atas pewartaan yang ia lakukan kepada jemaat di Korintus dan kesetiaannya kepada tugas yang ia terima itu sebagai penggilan untuk mengalami kegembiraan.

    Saudara-saudari yang terkasih, seringkali dalam hidup kita merasa kuatir dengan hal-hal yang seharusnya tidak perlu dikuatirkan. Kekuatiran akan membuat kita tidak mengalami kasih Allah dalam hidup kita. Melalui bacaan Injil hari ini Yesus mau mengajarkan pada kita untuk selalu mengingat pemeliharaan Allah seperti ditampakkan dalam alam (burung-burung dan bunga liar) dan menyadari bahwa manusia lebih penting dari makhluk yang lain di hadapan Allah (Mat 6:18). Untuk dapat mengetahui pemeliharaan Allah ini marilah kita bersyukur kepada Allah yang senantiasa hadir dalam hidup kita. Bagaimana caranya bersyukur? Caranya sederhana. Kita coba untuk setia berbicara kepada Allah selama 1 menit. Kalau hal itu sudah kita coba dan berhasil, maka kita harus mencobanya selama satu menit lagi dan lagi. Marilah kita belajar bersama-sama dan menjadikan hidup sebagai sarana bentuk untuk mengalami kegembiraan sebagai Anak-Anak Allah.

Lentera Batin