Renungan Hari Minggu 21 Juni 2015

Renungan Hari Minggu 21 Juni 2015

Belajar Pasrah

    Adalah cerita tentang seorang pemain akrobat. Ia hendak menyeberangi jurang dengan sepeda, di atas seutas tali tembaga. Penonton penasaran, takut, tapi percaya bahwa ia bisa. Mereka berteriak: "Kami percaya!" Mendengar itu, si pemain akrobat meminta seorang menemani. Semua diam, kecuali seorang anak kecil yang bergegas duduk di belakangnya dan merangkulnya. Mereka berhasil. Saat ditanya mengapa anak itu begitu berani, ia menjawab, "Dia adalah Bapakku."

    Saudaraku, bacaan dari Ayub menceritakan betapa Tuhan berkuasa atas alam ini. Dengan Firman-Nya, Tuhan membatasi gelombang lautan di pinggir pantai agar tidak meluap. Tidak ada yang dapat mengatasi alam ini, bahkan teknologi secanggih apapun. Hanya Tuhan yang mampu mengatasi alam.

    Saudaraku yang terkasih, Penginjil Markus hari ini mengisahkan  Yesus yang dengan penuh kuasa meredakan badai. Kisah ini sesungguhnya ingin menegaskan bahwa Yesus yang para murid ikuti ialah sungguh-sungguh Tuhan. Hanya Tuhan yang berkuasa atas alam ini dan Yesus hari ini mewahyukan diri-Nya sebagai Tuhan yang mengatasi alam ini. Kita sebagai murid dan pengikut-Nya, apakah sudah yakin Ia adalah Tuhan kita?

    Mungkin kita yakin, namun belum seutuhnya. Kita masih yakin seperti para penonton akrobat. Meski demikian, tentu ada kerinduan untuk bisa yakin dan percaya, seperti si anak kecil yang ternyata adalah anak sang aktor permainan. Kita adalah anak-anak Tuhan, maka beranikah kita membiarkan Tuhan menuntun kita dalam situasi apapun? Bekerja keras dan giat itu harus, tapi lebih dari itu semua kita juga harus belajar bekerja pasrah. Saya mencoba, Anda?

Lentera Batin