Eling Gusti
Setiap orang pasti punya pengalaman, entah itu pengalaman yang menyedihkan atau menyenangkan. Pengalaman-pengalaman tersebut biasanya mengingatkan manusia pada Sang Khalik. Ada orang-orang tertentu ingat Tuhan tatkala ia menderita. Misalnya, seorang siswa mendapat nilai jelek. Ia mengeluh, lalu memohon kepada Tuhan. Sementara, ia lupa Tuhan saat mendapat nilai yang memuaskan. Pikirnya, nilai itu adalah hasil usahanya semata. Sebaliknya, ada juga orang-orang tertentu ingat Tuhan hanya ketika bahagia. Misalnya, orang mengalami keberhasilan dalam usaha/bisnisnya. Lalu, ia menyumbangkan sedikit dari keuntungannya kepada orang lain sebagai tanda syukur. Namun, ia akan menghujat Tuhan ketika ia bangkrut. Itulah sebagian kecil motivasi-motivasi pendorong orang ingat Tuhan. Hal itu biasa terjadi, mungkinjuga terjadi pada diri kita. Kalau kita telaah lebih dalam, sebenarnya orang - dalam segala situasi dan pengalamannya, baik menderita maupun bahagia - mestinya selalu ingat akan Tuhan, bukan?
Kiranya bacaan-bacaan hari ini memuat pesan demikian. Karena telah mengalami kesembuhan, Tobit ingat akan Tuhan. Pada zaman Perjanjian Lama sakit dimaknai sebagai kutukan dari Tuhan terhadap orang yang berdosa. Pun kesembuhan berasal dari Tuhan. Nah, dalam kerangka itulah Tobit ingat Tuhan. Ia bersyukur kepada Tuhan Sang Pemberi Kesembuhan. Injil juga mengisahkan keheranan orang akan Yesus. Para pendengar heran (takjub) tatkala mendengarkan Yesus berbicara dalam Bait Allah. Mereka ingat Tuhan: orang ini pasti utusan Tuhan. Kalaupun mungkin mereka belum mengenal bahwa Yesus itu Tuhan, sekurang-kurangnya mereka mengamini bahwa Yesus yang sedang berbicara itu adalah utusan Tuhan. Maka, seruan bacaan hari ini jelas bagi kita: tatkala melihat sesuatu kita mestinya ingat Tuhan. Ringkasnya, kita diharapkan senantiasa eling Gusti (ingat Tuhan).
Lentera Batin
0 Komentar untuk "Renungan Hari Jumat 5 Juni 2015"