Hidup Kekal
Alkisah hiduplah seorang raja yang sudah tua dan amat kaya dengan berlimpah harta. Ia dikenal sebagai raja yang baik dan bijaksana. Kebaikan dan kebijaksanaan hatinya itu nampak ketika ia mau membagi-bagikan harta kekayaan yang dimilikinya kepada rakyatnya dan mau membel mereka yang lemah. Karena kebaikan dan kebijaksanaan yang dimilikinya, ia dipuji dan dihormati oleh seluruh rakyatnya. Di balik kebaikan sang raja, ternyata ia menginginkan untuk menjadi raja seumur hidup yang hebat dan tidak ada tandingannya.
Saudara-saudari yang terkasih, bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang seorang kaya yang sukar masuk Kerajaan Allah. Pemuda kaya ini bertanya pada Yesus tentang bagiamana cara memperoleh hidup kekal. Yesus menawarkan cara lain untuk memperoleh hidup kekal itu. Hidup kekal ynag ditawarkan Yesus berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh si pemuda kaya itu. Akibatnya, pemuda itu kecewa dengan tawaran hidup kekal yang diberikan Yesus dan langsung pergi dengan bersedih hati. Sebenarnya yang kurang dari pemuda itu adalah serah diri yang utuh kepada Allah yang empunya segala sesuatu. Masuk dalam Kerajaan Allah bukan karena kehebatan dan prestasi manusia dan bukan hasil dari pekerjaan kita. Masuk Kerajaan Allah adalah anugerah yang kita terima dari Allah.
Saudara-saudari yang terkasih, dalam hidup sehari-hari rasa aman dalam kekayaan dan uang akan membuat kita tergantung dengan hal itu, dan akan menjauhkan kita dari Allah. Sebagai pengikut Kristus, kita diajak untuk menggunakn apa yang kita miliki untuk mewartakan Kerajaan Allah di tengah dunia ini. Hal ini dapat kita lakukan dengan cara mau menolong orang lain yang sedang membutuhkan bantuan kita. Sudahkah kita berbuat demikian?
Ya Tuhan, Engkau sungguh baik. Bimbinglah Aku untuk dapat sampai pada hidup kekal dalam Dikau. Amin.
0 Komentar untuk "Renungan Hari Senin 25 Mei 2015"