Damai Sejahtera
Kedamaian dapat diwujudkan dalam hidup kita sehari-hari. Saya merenungkan bahwa bahasa juga dapat membantu manusia mencapai kedamaian itu. Bahasa menjadi sarana komunikasi bagi manusia. Jika manusia dapat berbahasa dengan baik maka kedamaian pun dapat diciptakan dan diwujudkan. Penyelesaian konflik dalam hidup sehari-hari membutuhkan peran bahasa itu.
Saudaraku, Injil hari ini berbicara tentang damai sejahtera yang dijanjikan oleh Yesus. Damai itu pun terjadi karena komunikasi yang baik antara Yesus dengan Bapa-Nya. Bahkan relasi yang dekat antara Yesus dan Bapa menjadi contoh ideal terwujudnya kedamaian itu. Yesus sungguh mengasihi Bapa-Nya dan taat secara penuh pada Bapa-Nya.
Yesus hari ini menyapa Anda dan saya dan hendak menghadirkan damai sejahtera itu. Iapergi kepada Bapa-Nya untuk memberikan bagi kita damai yang tetap. Ia pun mengajak kita untuk mempererat relasi yang baik dengan Bapa. Bagaimana komunikasi kita dengan Bapa saat ini? Sudahkah relasi yang dekat itu terwujud dalam hidup kita sehari-hari melalui relasi dengan sesama?
Saudaraku, Yesus sendiri menjanjikan damai sejahtera itu dalam hidup kita. Ia memberikan harta yang tidak dapat doibeli dan diberikan oleh dunia kepada kita. Maukah saya membangun komunikasi yang baik dengan Bapa melalui semua orang yang kita jumpai? Beranikah saya menjemput rahmat yang berharga itu? Mari bermenung.
Lentera Batin
0 Komentar untuk "Renungan Hari Selasa 5 Mei 2015"