Melayani
Mana yang lebih enak melayani atau dilayani? Bila disuruh memilih mungkin kebanyakan dari kita akan lebih suka dilayani. Kita seringkali senang dilayani daripada melayani. Kita seringkali malas untuk melayani misalnya dalam kehidupan menggereja: seperti piket membersihkan Gereja, latihan koor atau pun ikut doa di lingkungan. Kita seringkali tidak peduli dan mencari alasan-alasan yang menguatkan dan meyakinkan kemalasan itu. Namun menjadi persoalan bagi kita adalah dalam mengikuti Yesus itu permasalahannya bukan tentang soalsuka atau tidak suka me;lainkan yang lebih ditekankan adalah kita mau atau tidak?
Yesus dalam Injil hari ini mengatakan bahwa Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Dari pertanyaan ini kita dapat pahami bersama bahwa melayani adalah sebuah konsekuensi bagi yang mengikuti Yesus. karena Yesus datang bukan untuk dilayani maka kita sebagai pengikut-Nya hendaklah juga melakukan apa yang dihidupi oleh Kristus sendiri dalam hidup-Nya. Selain itu juga Yesus mengajak kita untuk melayani secara total artinya mengutamakan Kristus dari segala-galanya. Tentunya dengan catatan tanpa mengesampingkan sesuatu yang lain yang juga menjadi keutamaan bagi kita yaitu sesama kita. Dengan pelayanan kita belajar untuk menyerahkan hidup kita demi keselamatan banyak orang. Tuhan memberkati kita. Amin.
Lentera Batin
0 Komentar untuk "Renungan Hari Rabu 27 Mei 2015"