Aku Adalah Pokok Anggur yang Benar
Pernahkah Saudara melihat pokok atau pohon anggur? Kalau buah anggur, pasti Saudara semua dengan mudah mendapatkannya: carilah di kios buah yang muncul di mana-mana atau di supermarket di Kota Saudara. Pohonya menjalar dan dari pohon itu tumbuh ranting. Dari setiap ranting diharapkan menghasilkan buah, buah yang berlimpah dan manis. Ranting tak pernah bisa hidup di luar pokoknya.
Yesus menggambarkan kesatuan diri-Nya dengan semua umat beriman seperti kesatuan pokok anggur dengan rantingnya. Panggilan beriman kepada Kristus berarti panggilan mempersatukan diri dengan Kristus yang telah mempersembahkan hidup melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Dalam Kristus kita semua beroleh hidup. Dan hidup itu mengalir dalam diri setiap orang beriman, menjadi sumber kekuatan dan damai sejahtera.
Ranting itu perlu dibersihkan supaya selalu menghasilkan buah. Beriman bukan berarti kita selalu bersih dan tak pernah terjamah dosa dan kesalahan. Kita semua masih manusia lemah yang mudah jatuh dalam dosa. Maka setiap saat kita hendaknya membersihkan diri dari segala pengaruh kedosaan yang bisa membuat kita tidak berbuah. Ranting yang tidak berbuah akan dipotong dan dimasukkan ke dalam api, terbakar dan musnah. Apakah tantangan yang sering membuat kita semakin jauh dengan Kristus? Bisa berupa kemalasan, puas diri, merasa telah cukup menjalankan hidup sebagai orang beriman dan masih banyak lagi.
Kesatuan dengan Kristus yang mendatangkan hidup, perlu dikembangkan terus menerus melalui doa, membaca sabda Tuhan, kegiatan lingkungan dan lain sebagainya. Kesatuan dengan Kristus juga menuntun kita untuk bersatu dengan sadudara-saudari yang lain sebagai saudara.
Ya Bapa, ajarilah kami untuk selalu rindu bersatu dengan Yesus Kristus, Putera-Mu, Dialah sumber harapan dan hidup kami. Amin.
Lentera Batin
0 Komentar untuk "Renungan Hari Minggu 3 Mei 2015"