Renungan Hari Rabu 11 Maret 2015
Hukum: Demi Kebahagiaan
Bicara soal hukum, biasanya orang terfokus pada hal-hal seperti peraturan, pelanggaran, penegak hukum dan sanksi. Jarang orang berpikir tentang apa alasan hukum itu dibuat. Ironisnya, ada kalanya justru orang membuat hukum hanya demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Hari ini Musa menyampaikan hukum Allah kepada bangsa Israel. Mereka harus mentaati hukum itu. Tujuannya adalah supaya mereka hidup, memasuki dan diam di tanah terjanji (Ul 4:1), serta bijaksana (Ul 4:6). Dengan bergitu, bangsa Israel mewartakan nama Allah kepada bangsa lain (Ul 4:7-8).
Dalam hidup sehari-hari, kita tidak terlepas dari hukum-hukum. Ketika di jalan kita terikat hukum lalu-lintas. Dalam hidup bernegara kita terikat ooleh hukum negara dimana kita tinggal. Dalam hidup bermasyarakat, orang tidak terlepas dari yang namanya hukum kemasyarakatan atau kebiasaan setempat (misalnya: orang akan malu jika tidak menghadiri kondangan [pesta] kenalannya). Setiap orang yang diam di bumi ini pun juga terikat oleh hukum alam (misalnya: orang tidak bisa berjalan di atas angin karena terikat oleh hukum grafitasi bumi [tapi lain halnya ketika orang naik pesawat]).
Allah telah menciptakan alam semesta dan segala isinya. Dia juga telah engatur hukum-hukum-Nya sedekian rupa. Itu semua adalah karena cinta-Nya dan demi kebahagiaan manusia. Hukum-Nya yang istimewa adalah kasih. Hukum ini ditunjukkan oleh Allah sendiri dalam diri Yesus Kristus. Dialah penyempurnaan hukum (Mat 5:17). Maka, dengan mentaati segala hukum sesuai maksudnya yang terdalam (kasih), orang akan menikmati kebahagiaan bersama-Nya. Sejauh mana kita menangkap maksud hukum dan mentaatinya, sejauh itulah peran kita dalam mengupayakan kebahagiaan diri dan sesama.
Lentera Batin
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
0 Komentar untuk "Renungan Hari Rabu 11 Maret 2015"