Renungan Hari Senin 23 Februari 2015
Kebahagiaan Abadi
Apa tujuan kita hidup di dunia ini? Ada banyak jawaban: untuk bahagia, ada yang menjawab untuk dan karena takdir, dan lain-lain.
Dari banyak jawaban tersebut, ada satu jawaban demikian: Saya hidup untuk mati. Ya, bagi saya, tujuan hidup saya semata-mata adalah untuk mati. Saat saya mati, itulah kesempatan bagi saya untuk bersatu secara sempurna dengan Tuhan. Itulah yang saya rindukan. Hidup saya di dunia ini adalah persiapan bagi saya untuk hidup kekal bersama Tuhan, hidup bahagia dalam keabadian.
Pada bacaan Injil hari ini, Yesus mengisahkan tentang penghakiman terakhir. Yesus berkata bahwa penghakiman terakhir akan datang. Orang baik akan disatukan bersama orang baik dalam kebahagiaan surgawi bersama dengan Tuhan, sedangkan orang-orang jahat akan dicampakkan ke dalam api yang paling panas.
Tujuan utama manusia adalah bersatu dengan Tuhan dalam kebahagiaan surgawi. Saya yakin, semua manusia, tanpa kecuali, ingin hidupnya bahagia. Manusia bisa hidup bahagia di dunia. Namun kebahagiaan di dunia ini adalah sementara. Kegahagiaan yang abadi dan utuh itu hanya ada dalam kebersatuan dengan Allah.
Injil hari ini telah memberikan kepada kita cara untuk hidup bahagia. Intinya bahwa kalau orang ingin hidup bersatu dengan Tuhan, ia harus berbuat baik kepada manusia yang lain. Ia harus mengasihi manusia lain seperti ia mengasihi dirinya sendiri. Jika manusia berbuat baik kepada yang lain, berarti ia juga telah berbuat baik kepada Tuhan.
Saat manusia sudah berbuat demikian, manusia akan siap untuk mati dan bersatu dengan Tuhan dalam kemuliaan dan keabadian. Kebersatuan dengan Tuhan itu adalah kebahagiaan sejati.
Tuhan, ijinkanlah aku suatu saat nanti bersatu dengan-Mu dalam keabadian. Amin.
Lentera Batin
0 Komentar untuk "Renungan Hari Senin 23 Februari 2015"