
Renungan Hari Senin 16 Februari 2015
Memberi Keajaiban
Kata yang menurut saya tepat untuk menggambarkan orang Farisi pada bacaan Injil hari ini adalah "memalukan". Permintaan orang Farisi agar Yesus memberikan keajaiban sungguhlah aneh. Mereka sebagai pemuka agama seharusnya memilki taraf lebih dari "meminta" keajaiban, mereka seharusnya sampai pada taraf "memberi" keajaiban. Orang-orang Farisi yang seharusnya menyalurkan keajaiban kepada sesama yaitu warta gembira, terhambat oleh kenyamanan mementingkan diri sendiri.
hal serupa sering terjadi pada kita sebagai umat beriman. Memang tidak selamanya meminta keajaiban itu salah, tapi ketergantungan membuat kita menjadi pasif. Bukankah hidup kita ini merupakan suatu keajaiban? Bukankah hadirnya sesama merupakan keajaiban? Atau bahkan, bukankah pengalaman buruk merupakan keajaiban? Taraf mental untuk sampai pada menerima segala sesuatu sebagai keajaiban memang sulit. Hanya jika kita terus menerus mawas diri, kita mampu merasakan keajaiban di sekitar kita. Sebagai umat beriman kita diutus untuk memberi keajaiban hidup kita kepada sesama, karena di saat kita memberi, kita mendapatkan kembali keajaiban lain yang selalu menanti kita.
Lentera Batin
0 Komentar untuk "Renungan Hari Senin 16 Februari 2015"