Renungan Hari Rabu 11 Februari 2015
Halal vs Haram
Di banyak tempat sering kita menjumpai sebuah restoran yang bertuliskan "rumah makan halal". Atau pada makanan bertuliskan "100% halal". Kata halal dipakai untuk memberikan keterangan bahwa kegiatan atau objek tertentu diizinkan untuk digunakan atau dilaksanakan. Ketika kata halal ditempelkan pada sebuah restoran atau makanan artinya makanan itu bisa dikomsumsi. Lawan kata halal ialah haram. Jika makanan dikatakan haram maka makanan itu tidak boleh dikomsumsi, apabila dikomsumsi maka konsekuensinya ialah dosa. Paham ini lebih banyak dianut oleh saudara-saudari muslim. Hal tentang halal dan haram juga terjadi pada zaman Yesus yaitu pada masyarakat Yahudi. Lalu dalam Gereja Katolik bagaimana?
Injil hari ini Yesus berbicara tentang najis dan bersih atau halal dan haram. Yesus mengatakan bahwa bukan apa yang masuk ke dalam tubuh manusia tetapi apa yang keluar dari diri manusia itulah yang disebut najis (haram). Bagi Yesus segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah adalah baik. Dosa bukan berasal dari apa yang dimakan tetapi berasal dari hati, pikiran dan diri manusia itu sendiri. Inilah dasar dari Gereja Katolik tentang halal dan haram.
Lewat Injil hari ini, Yesus mau mengajak Anda dan saya untuk membersihkan jiwa dan badan dari kenajisan. Namun yang utama ialah kebersihan jiwa. Namun kita juga tidakboleh mengaburkan pendangan umum yaitu apa yang terlihat oleh mata adalah cerminan dari diri seseorang. Mari kita menyeimbangkan kebersihan badan dan jiwa, agar kita layak di hadapan sesama dan Tuhan.
Lentera Batin
0 Komentar untuk "Renungan Hari Rabu 11 Februari 2015"