Renungan Hari Sabtu 24 Januari 2015
Ia Tidak Waras Lagi
Jhonson adalah seorang anak muda kelas 1 SMA. Setiap hari Sabtu, ia selalu tidak pulang ke rumah sesudah pelajaran sekolah usai. Ia menghabiskan waktunya itu hingga pukul 17.00 WIB.. Ia selalu datang ke stasiun kereta api untuk berjumpa, ngobrol, berbagi cerita dan bermain dengan anak-anak gelandangan dan pemulung. Setiap hari Sabtu pukul 15.00 WIB, para kaum marginal itu tahu bahwa mereka akan berjumpa dengan Jhonson. Kebahagiaan tampak pada raut wajah mereka satu sama lain meski anak muda itu tak membawa makanan, minuman, atau pun pakaian baru untuk mereka.
Dewasa ini, banyak di antara anak muda memiliki gaya hidup seperi Jhonson. Mereka menghabiskan waktu di akhir pekan untuk bersama-sama kaum marginal. Namun, kadang sikap mereka dianggap mengganggu ketertiban umum sehingga tak jarang pula mereka terlibat urusan di kantor polisi. Kadang pula, mereka harus menghadapi penolakan dari pihak keluarga karena aktivitas semacam itu membahayakan diri. Mereka bahkan dianggap tidak waras lagi: memasukan diri pada masalah orang miskin dan terpinggirkan. Meski demikian, justru karena mereka membawa tujuan mulia dalam kepedulian dan perhatian kepada sesama, mereka semakin berani.
Bagi Jhonson dan teman seusianya, dengan melakukan aktivitas seperti di atas, ia akan memperoleh kepuasan atau kelegaan bisa bersama kaum marginal. Akan tetapi, bagaimana dengan orang-orang katolik zaman ini. Apakah motivasi mereka hanya berlandasan kesenangan dan kepuasan pr4ibadi alih-alih untuk melepas penat. Atau, justru perbuatan peduli kaum marginal dilandaskan pada Kristus yang telah menumpahkan darah bagi keselamatan manusia. Semestinya, bagi siapa pun yang punya kepedulian semacam itu, semuanya demi kemuliaan Tuhan. Mari bermenung.
Lentera Batin
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
0 Komentar untuk "Renungan Hari Sabtu 24 Januari 2015"