Menerima Yesus
Kalau kita bertanya tantang siapa itu Yesus, pasti akan ada banyak jawaban yang muncul dari orang yang berbeda. Mungkin ada yang berkata bahwa Yesus adalah Juruselamat, pembaqwa damai, penyembuh, sahabat, dan jawaban-jawaban yang lain. Kita secara pribadi pasti juga memiliki jawaban tentang siapa itu Yesus.
Pada bacaan hari ini, Injil Markus menceritakan tentang Yesus yang ditolak di Nazaret, tempat tinggal-Nya. Saat itu Yesus pergi ke rumah ibadat orang-orang Yahudi dan Dia mengajar orang-orang Yahudi dengan menakjubkan. Dia mengajar dengan khidmat dan kuasa.
Kisah tidak berhenti pada pengajaran yang menakjubkan itu. Pada peristiwa selanjutnya, ada orang yang heran, kenapa Yesus bisa melakukan pengajaran yang demikian. Padahal Yesus adalah anak Yusuf, seorang tukang kayu biasa di Nazaret. Karena status-Nya sebagai anak tukang kayu, mereka kecewa dan menolak Yesus.
Dalam hidup, kita sering mengatakan bahwa kita beriman kepada Yesus. Beriman itu berarti percaya dan menerima Yesus untuk berkarya dalam hidup kita. Itu berarti bahwa membiarkan kehendak Yesus terjadi dalam hidup kita.
Menerima Yesus itu bukan hanya tentang jawaban "ya" yang keluar dari mulut saja. Menerima Yesus secara sungguh adalah dengan membiarkankehendak-Nya yang terjadi dalam hidup dan perjalanan kita. Kalau kita menerima Yesus, berarti kita juga siap untuk berbuatsesuai kehendak-Nya.
Iman tanpa perbuatan adalah mati. Kalau kita beriman kepada-Nya, kita juga pastiakan berbuat untuk-Nya dan menurut kehendak-Nya.
Tuhan, ajarilah aku untuk mengerti dan melaksanakan kehendak-Mu. Amin.
Lentera Batin
0 Komentar untuk "Renungan Hari Rabu 4 Februari 2015"