Renungan Hari Kamis 16 April 2015
Kepercayaan
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai bagaimana seseorang menaruh kepercayaan pada orang lain. Sebuah perusahaan tentu memiliki orang-orang kepercayaan atau tangan kanan untuk mengelola atau mengembangkan perusahaan. Kepecayaan menjadi sesuatu yang berharga dan tidak mampu terbayarkan dengan uang. Sulit untuk dapat menaruh rasa percaya pada seseorang, karena belum tentu orang yang sudah kita kenal sejak lama, dapat kita percayai. Saling percaya, dapat menumbuhkan kebahagiaan, keberaniian dan kenyamanan dalam berbuat sesuatu.
"Barang siapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barang siapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya". Bagaimana kita menunjukkan sikap percaya kita kepada Tuhan? Pertanyaan itulah yang seharusnya dapat menjadi permenungan dalam mengikuti Kristus. Memang sulit dalam menaruh rasa percaya kepada seseorang, namun bagaimanadengan Kristus, apakah kita sulit untuk dapat menaruh rasa percaya pada Kristus? Berbagai macam cobaan, mungkin membuat kita sulit percaya pada Kristus, namun jika kita melihat lebih dalam lagi, sebenarnya darimana kesulitan itu muncul?
Dalam beberapa kesempatan, kita mengungkapkan sikap percaya kita pada Kristus, Syahadat Iman/ Aku Percaya (dalam Ekaristi), janji baptis (baptis dan krisma). Lebih mudah bagi kita untuk mengatakan daripada bertindak secara nyata. Dengan kita menaruh rasa percaya pada Tuhan, akan lebih memudahkan bagi kita menaruh rasa percaya pada sesama. Kepercayaan akan memunculkan kehidupan yang membahagiakan dan menyenangkan.
Lentera Batin
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
0 Komentar untuk "Renungan Hari Kamis 16 April 2015"