Renungan Hari Senin 9 Maret 2015
Sadar dan Kembali
"Sakitnya tu di sini di dalam hatiku, sakitnya tu di sini melihat kau selingkuh, sakitnya di sini pas kena hatiku, sakitnya tu di sini kau menduakan aku". Sepenggal syair yang dipopulerkan oleh Cita Citata ini memang cukup populer akhir-akhir ini. Lagu tersebut menggambarkan kecemburuan atau rasa sakit hati terhadap seseorang yang disayangi, yang mempermainkan cinta dengan berbuat selingkuh. Peristiwa seperti ini mungkin kita alami juga dalam kehidupan sehari-hari, merasa sakit hati dengan seseorang yang mempermainkan cinta kita.
Dalam Injil hari ini, orang-orang yang berada di rumah ibadat merasa cemburu dan sakit hati mendengar perkataan Yesus. Yesus membuat cemburu dan sakit hati bukan agar kita marah, tetapi supaya itu membuat mereka sadar dan kembali pada utusan Allah. Seharusnya kita bertanya diri, mengapa Yesus mengatakan demikian dan mengapa semua terjadi? Jawabannya adalah karena mereka kurang menghargai nabi sejati di tanah sendiri (Elia, Elisa dan Yesus).
Elia, Elisa dan Yesus menjadi perpanjangan tangan atau yang menjadi utusan Allah, untuk menyelamatkan manusia. Yesus adalah Putera Allah, Sang Almasih dan Penebus Ilahi. Bagaimana sikap kita selama ini terhadap Yesus? Seseorang mulai berpaling dari diri kita, manjadi suatu pertanyaan besar bagi diri sendiri, bukan menyalahkan seseorang yang mulai meninggalkan kita. Apakah kita telah menunjukkan atau memberikan suatu penghargaan pada orang yang kita sayangi terlebih pada Yesus? Semua kembali pada diri kita, sadar dan kembalilah pada apa yang telah menjadi pilihan kita.
Lentera Batin
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
0 Komentar untuk "Renungan Hari Senin 9 Maret 2015"