Renungan Hari Selasa 17 Maret 2015
Terbuka akan Rahmat Allah
Bagaimana pun keadaannya, orang yang menderita sakit pastilah ingin sembuh. Proses kesembuhan itu sangat tergantung juga pada tekad atau kemauan dari si sakit. Orang bilang butuh sugesti dari dalam diri sendiri untuk sembuh. Jika saya yakin bahwa saya sembuh, maka saya akan sembuh. Namun, jika yang dipikirkan hanyalah sakit dan sakit, pikiran yang demikian juga mempengaruhi psikologi kita dalam proses penyembuhan.
Saudaraku, dalam Injil hari ini Yesus menyapa orang sakit yang sudah tiga puluh tahun lamanya dan menantikan kesembuhan dalam antrean di kolam Betesda. Saya merenungkan, alangkah susahnya kondisi fisik si sakit saat itu. Tinggal menceburkan diri saja sulit. Orang lain yang antre juga pasti mementingkan dirinya dahulu untuk masuk ke kolam Betesda. Sampai kapan gilirannya? Namun, dalam situasinya yang demikianbingung dan susah itu, seorang Pribadi datang menyapa dan bertanya "Maukah engkau sembuh?" Orang itu seketika menjawab mau, namun yang menjadi persoalannya adalah tak ada orang lain di sekitarnya yang membantunya.
Tekad si sakit ini sangatlah besar dalam ketidakberdayaannya itu. Ia membutuhkan bantuan orang lain. Yesus menuruhnya berjalan, dan mengangkat tilam, dan seketika itu ia sembuh.
Saudaraku, kelumpuhan semangat dan dosa yang berulang-ulang telah menjebak hidup kita. Penghendakan untuk sembuh menjadi obat yang baik. Namun, yang pernting kita hayati adalah Allah sendiri yang bekerja dan memampukan kita semakin berdaya. Selainkesembuhan sebagai rahmat Allah yang bekerja, dari pihak kita perlu perjuangan. Yang menjadi permenungan bagi kita adalah, maukah saya terbuka akan rahmat Allah, ataukah saya hanya mengandalkan kekuatan sendiri? Mari bermenung.
Lentera Batin
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
0 Komentar untuk "Renungan Hari Selasa 17 Maret 2015"